Mengatasi Stres dan Depresi Menurut Ajaran Islam oleh Ustadz Ahmad Ghozali, S.Pd.i

0

Sabtu 21/09/2024, Ustadz Ahmad Ghozali, S.Pd.i, Pimpinan Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago mengisi Kajian Sabtu Pagi Shubuh Menggapai Keberkahan dengan judul materi Mengatasi Stres dan Depresi Menurut Ajaran Islam. Kajian ini dihadiri oleh para guru dan santri putra-putri pesantren, serta untuk wali santri dan masyarakat umum yang ingin turut serta mendalami materi penting ini.

Menghadapi Stres dengan Tawakal dan Keimanan

Ustadz Ghozali membuka kajian sabtu pagi ini dengan mengingatkan bahwa segala sesuatu yang kita alami adalah bagian dari kehendak Allah SWT. Dalam menghadapi tantangan hidup yang kian hari kian berat, beliau menekankan pentingnya keyakinan bahwa mukjizat Nabi Muhammad SAW masih terasa hingga kini. Keyakinan ini, menurutnya, dapat menjadi sumber kekuatan ketika kita dihadapkan pada ujian hidup.

ORANG TUA ASUH ORANG TUA ASUH ADALAH ORANG TUA ASUH ANAK YATIM ORANG TUA ASUH SANTRI ORANG TUA ASUH PENGHAFAL QURAN JADI ORANG TUA ASUH, MENJADI ORANG TUA ASUH ANAK YATIM, MENJADI ORANG TUA ASUH, SEDEKAH UNTUK ANAK YATIM, BERSEDEKAH UNTUK ANAK YATIM, BERAPA SEDEKAH UNTUK ANAK YATIM, DOA SEDEKAH UNTUK ANAK YATIM, NIAT SEDEKAH UNTUK ANAK YATIM,

“Mental yang sehat adalah kunci untuk menjaga kesehatan fisik,” ujar Ustadz Ghozali pimpinan dengan lembut, mengingatkan bahwa pikiran yang tenang akan menjaga tubuh tetap kuat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memperhatikan aspek mental dan spiritual dalam menjaga keseimbangan hidup.

Ujian Sebagai Tanda Kebaikan

Dalam kajian tersebut, Ustadz Ghozali juga menyinggung soal ujian hidup. Ia mengutip sebuah hadits Nabi yang berbunyi, “Barang siapa yang dikehendaki kebaikan, maka Allah akan memberikan ujian kepadanya.” Setiap tantangan, lanjut beliau, adalah cara Allah menguji dan memperbaiki kita. Karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan sebaik mungkin.

Ustadz Ghozali juga memberi perhatian khusus kepada para santri. “Liburan adalah ujian,” ujarnya, seraya mengingatkan bahwa waktu libur bisa menjadi momen yang menantang bagi santri untuk tetap disiplin. Wali santri diimbau untuk waspada dan memastikan anak-anak mereka tetap menjaga semangat belajar selama liburan. “Santri sampai mati,” lanjutnya, mengingatkan bahwa proses belajar tidak pernah berhenti, bahkan hingga akhir hayat.

Solusi Stres: Kembali pada Allah

Salah satu pesan penting dari kajian ini adalah menghadapi stres dengan mendekatkan diri kepada Allah. Ustadz Ghozali menekankan bahwa ketika kita merasa stres atau tertekan, jangan hanya mencari pelarian di ponsel atau dunia digital. “Jangan hanya curhat dengan handphone, curhatlah kepada Allah,” ucapnya, menekankan pentingnya memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Beliau juga menekankan bahwa kesabaran adalah langkah pertama yang harus diambil dalam menghadapi kesulitan. Memohon pertolongan kepada Allah dengan sabar akan membuka jalan keluar yang lebih baik dari setiap masalah.

Konsep Islami untuk Meredakan Stres

Ustadz Ghozali memperkenalkan konsep sederhana namun mendalam, yaitu “Saya salah, dia benar”. Ini adalah pendekatan Islami untuk meredam ego dan meredakan konflik batin, yang pada akhirnya bisa membantu mengurangi stres. Menurutnya, nrimo atau menerima takdir dengan lapang dada, namun tetap memiliki ambisi yang realistis, adalah kunci untuk menjalani hidup dengan tenang.

Selain itu, beliau juga menyarankan agar setiap orang mencari tahu nasab kakeknya. Pengetahuan tentang silsilah keluarga ini, kata beliau, bisa memberikan petunjuk tentang potensi diri dan arah karier yang cocok untuk kita.

Kajian Sabtu Pagi Primago ini memberikan ilmu bagi para santri, wali santri, dan masyarakat umum tentang bagaimana menghadapi stres dan depresi sesuai ajaran Islam. Dengan mengingat Allah, bersikap sabar, dan terus belajar tanpa henti, setiap tantangan hidup bisa dihadapi dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Semoga pesan-pesan yang disampaikan oleh Ustadz Ghozali dalam kajian santu pagi ini bisa menjadi pedoman bagi kita semua dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan, namun tetap dalam koridor ketenangan dan keimanan yang kuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *