Kajian Jum’at Pagi : Allah lah Yang Paling Mengerti Kita

0

Setiap jum’at ba’da shubuh Pesantren Modern PRIMAGO mengadakan Kajian Jum’at Pagi Shubuh Menggapai Keberkahan. Kajian ini diperuntukkan bagi asatidz dan santri-santriwati Pesantren Modern PRIMAGO dan kali ini Kajian Jum’at Pagi Shubuh Menggapai Keberkahan diisi oleh Ustadz Ahmad Ghozali, S.Pd. dengan judul “Allah lah yang paling mengerti kita”

Mengawali kajian jum’at pagi ini, kita sama sama bersyukur untuk segala nikmat yang telah Allah swt berikan kepada kita, karena atas nikmatNya lah kita bisa istiqomah dalam mengikuti kajian ini, karena dengan duduknya kita di majlis kajian ini pasti akan mendatangkan rahmat-rahmat Allah.

baca juga :

Ada tiga elemen penting dalam sebuah pesantren, Santri, Walisantri dan Guru. ketiga elemen ini sangatlah penting dan harus memiliki komunikasi yang baik dan saling terikat satu sama lain. ketika santri melakukan kesalahan dan hanya terjalin komunikasi dengan walinya saja tidak akan berhasil, begitupun jika komunikasinya hanya walisantri dengan guru juga sama tidak akan berhasil, maka harus bisa terikat ketiga-tiganya.

beberapa pekan lalu, ada sebuah kabar yang tidak mengenakkan, yaitu ada salah satu santri gontor yang dulunya mengikuti bimbel primago dipulangkan, maka guru memotivasi anak, orang tua juga harus berperan lebih untuk anaknya. meski sudah menerima konsekuensinya, tapi tetap ada rasa kekecewaan dalam hati dan terlihat dari raut wajah orang tuanya.

biasanya yang ditetapkan oleh manusia itu pasti ada saja rasa kekecewaan, tapi beda lagi jika yang sudah ditetapkan oleh Allah swt, meskipun keputusan itu tidak baik untuk manusia tapi bisa jadi itulah yang terbaik untuk manusia dan yakinilah segal akejadian pasti akan ada hikmahnya dan pintu kesuksesan itu ada banyak dan bermacam-macam, kita tinggal ikhtiarnya saja.

coba bayangkan jika saya memberikan antum sebuah permen, tapi permen tersebut sudah saya buka bungkusnya, apakah antum akan menerimanya atau tidak ? banyak yang menjawab tidak. nah inilah permisalan nikmat yang Allah Swt berikan kepada kita. Permen adalah nikmat dan bungkus adalah ujian, jadi bisa dikatakan Allah swt itu memberikan ujian beserta dengan nikmat di dalamnya, tinggal bagaimana respon kita mengambil hikmah tersebut.

ketika kita diberikan ujian yang besar, kita malah mengeluh dan lupa bahwa itu nikmat kita. apa yang kita tentukan belum pasti yang terbaik, tetapi jika Allah swt yang menentukan sudah pasti yang terbaik. misalnya jika kita jatuh dari motor hal pertama yang kita ucapkan adalah alhamdulillah, alhamdulillah kita masih hidup, alhamdulillah hanya kaki saja yang lecet. jadi bisa dikatakan yang paling utama ketika mendapatkan ujian adalah respon kita. menggerutukah atau malah menyukurinya.

akhir-akhir ini kita mendengar banyak sekali musibah yang menimpa di Indonesia, yang terbaru di sukabumi, sebelumnya ada semeru dan juga cianjur. baru saja tim PRIMAGO Peduli mnegunjungi beberapa pesantren yang terdampak bencana di cianjur menyalurkan titipan dari para muhsinin sekalian. dengan banyaknya musibah ini jika kita tidak mengambil hikmahnya maka kita merugi, kita bisa saling berinstropeksi dan harus tumbuh juga kepedulian dari kita yang tidak merasakan dampak besar dari musibah tersebut

para santri Pesantren Modern PRIMAGO diajarkan sejak dini untuk menjadi orang yang dewasa, ketika kita mendapat ujian jangan menyalahkan orang lain dan fokus instropeksi sama diri sendiri, apabila setiap orang seperti itu, insya Allah Indonesia akan damai. Allah itu sayang kita dan kita yang butuh Allah dan yang susah adalah ikhlas memberi dibanding ikhlas menerima.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

artinya : Wahai manusia ! kamulah yang berkehendak kepada Allah. dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (Qs. Fathir)

sering bersliweran di sosial media, postingan generasi zaman sekarang, “kesehatan mental saya terganggu, butuh healing sebagai rangka self reward” padahal gaji tidak seberapa tapi menginginkan banyak hal, padahal sejatinya, hadiah untuk diri kita sendiri adalah dengan bersyukur, serta ikhlas menerima

apapun keadaan yang menimpa kita baik atau buruk, kembalikan lagi kepada diri kita, jangan samapi buntu, karena setiap masalah selalu ada solusinya dan bisa dicari di Alqur’an dan Hadits, karena Allah lah yang paling mengerti kita.

Di akhir kajian ini mari kita bersama-sama menghadapi tahun-tahun berikutnya sebagai muslim yang kokoh serta semakin solid. perbedaan itu wajar dan selalu ada, tapi bagaimana kita harus menyikapi perbedaan itu dengan bijak dan bisa saling bersinergi atau berkolaborasi demi terciptanya Islam Rahmatan il’alamin dan sebagai islam yang utuh seperti halnya satu tubuh.

https://www.youtube.com/watch?v=j4N1cEUUFTA&feature=youtu.be

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *