Siapa Yang Tahu Dirinya, Dia Akan Tau Rabbnya oleh Ustadz Ahmad Ghozali, S.Pd.I

AYOpeduliSESAMA.com – Sabtu (15/02/2025) Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago mengadakan Kajian Sabtu Pagi Subuh Menggapai Keberkahan. Kajian Islam hari ini diisi oleh Ustadz Ahmad Ghozali, S.Pd.I, dengan tema “Siapa yang Tahu Dirinya, Dia Akan Tahu Rabbnya”.
Memulai Kajian dengan Rasa Syukur
Kajian diawali dengan praktik bersyukur. Para jama’ah diminta menaruh tangan kanan di dada sebelah kiri sambil melafalkan dzikir: “Laa ila haillallah al malikul haqqul mubin, muhammadun rosulullah, shodiqul wa’dil aamminn”. Setelah itu, mereka menyebutkan hal-hal yang disyukuri. Ini menjadi pengingat bahwa tidak semua orang bisa terus menerapkan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap Manusia Pasti Menghadapi Ujian
Ustadz Ahmad Ghozali mengingatkan bahwa hidup pasti penuh dengan ujian. Salah satu contohnya adalah sulitnya mengucapkan terima kasih, padahal ucapan itu sangat berharga. Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur dan menyerahkan segala urusan kepada Allah.
Ilmu, Iman, dan Amal Sebagai Bekal Hidup
Mengutip hadits dari Ali bin Abi Thalib, “Barang siapa yang mengetahui dirinya, maka ia akan mengetahui Rabbnya”, Ustadz Ahmad menekankan pentingnya mengenali diri sendiri agar lebih dekat dengan Allah. Ilmu, iman, dan amal adalah bekal utama untuk menjalani hidup.
Ayat Al-Qur’an dalam Surah Al-Ankabut ayat 69 mengingatkan bahwa Allah akan membimbing siapa saja yang sungguh-sungguh mencari jalan-Nya. Oleh karena itu, kita harus terus berusaha dan berikhtiar, tetapi tetap menyerahkan hasilnya kepada Allah tanpa menjadi pribadi yang berlebihan dalam bekerja.
Taubatholic: Taubat dan Rasa Syukur
Dalam kajian islam ini, konsep “Taubatholic” diperkenalkan sebagai gabungan taubat dan syukur kepada Allah. Menurut Ustadz Ghozali, yang hadir dalam kajian ini adalah orang-orang pilihan yang mendapatkan kesempatan menimba ilmu. Maka, perubahan harus dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga, lingkungan, dan komunitas.
Pentingnya Persiapan dalam Hidup
Sebagai penutup, kajian ini juga membahas parenting. Waktu terbaik untuk belajar menjadi orang tua adalah sebelum memiliki anak. Dalam memilih pasangan hidup, jangan hanya melihat fisik, tetapi juga akhlak dan nilai agamanya.
Pesan utama dari kajian ini adalah pentingnya bersyukur, memahami diri sendiri, dan menyerahkan segala urusan kepada Allah. Dengan begitu, hidup akan lebih tenang dan penuh berkah.
Kajian ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi peserta. Bagi yang ingin mengikuti kajian selanjutnya, bisa menghubungi 0813-1506-4080 Admin Ayo Peduli Sesama.