Kunci Surga, Dunia, dan Akhirat: Refleksi atas Pentingnya Syukur dan Disiplin dalam Kajian Ustadz Ahmad Ghozali
Dalam kajian Sabtu pagi (24/08/2024) dengan judul “Kunci Surga, Dunia, & Akhirat,” yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Ghozali, S.Pd.i, selaku Pimpinan Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago, peserta diajak untuk merenungkan pentingnya keseimbangan antara kehidupan duniawi dan akhirat.
Ustadz Ghozali memulai kajian sabtu pagi dengan mengajak seluruh hadirin untuk mengirimkan doa dan Al-Fatihah kepada mereka yang telah mendahului, termasuk orang tua, guru, santri, dan wali santri. Pendekatan ini menunjukkan penekanan pada pentingnya mengingat dan mendoakan orang-orang yang telah berjasa dalam kehidupan kita.
Salah satu pokok bahasan utama dalam ceramah ini adalah pentingnya bersyukur dan berzikir sebagai fondasi kebahagiaan dan kelapangan hidup. Ustadz Ghozali menjelaskan bahwa praktik kesyukuran yang konsisten mampu membuka pintu keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat. Ia menekankan bahwa sikap bersyukur harus tercermin dalam perilaku sehari-hari, termasuk dalam mendidik anak-anak dan menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga.
Kajian ini juga diselingi dengan kisah pengalaman pribadi Ustadz Ghozali, yang menggambarkan pentingnya kehati-hatian dalam berkendara. Ia menceritakan insiden ketika dirinya mengalami kecelakaan ringan akibat harus mengerem mendadak saat mengikuti seorang pengendara lain yang berhenti tiba-tiba.
Melalui pengalaman ini, Ustadz Ghozali menekankan nilai-nilai disiplin dan kehati-hatian, tidak hanya dalam berkendara tetapi juga dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Disiplin ini, menurutnya, merupakan refleksi dari kepatuhan terhadap ajaran agama yang telah tertuang dalam Al-Qur’an.
Lebih lanjut, Ustadz Ghozali menyoroti pentingnya pendidikan anak dalam rangka membentuk generasi muslim yang berkualitas. Ia menekankan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan pondasi agama yang kuat pada anak-anak mereka, terutama pada masa emas pertumbuhan (0-12 tahun). Beliau juga mendorong orang tua untuk selalu berdoa agar diberikan rezeki yang memungkinkan mereka mendidik anak secara langsung sebelum mereka memasuki pesantren.
Dalam konteks hubungan sosial, Ustadz Ghozali mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi dan memilih lingkungan yang mendukung perkembangan spiritual dan moral anak-anak. Ia juga mengajak jamaah untuk mendukung boikot terhadap produk-produk yang terkait dengan Zionis sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan kemanusiaan.
Kajian ini diakhiri dengan pesan tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup. Ustadz Ghozali menekankan bahwa kesabaran merupakan kunci utama dalam mengatasi berbagai tantangan, dan bukan balas dendam. Ia juga mengingatkan jamaah untuk terus memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an dan hadis, serta untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. Dengan demikian, keberkahan hidup, kelancaran rezeki, dan kesuksesan di dunia serta akhirat dapat diraih dengan optimal.