Cara Menjadi Orang Tua Asuh Santri Yatim

Cara menjadi orang tua asuh – Tentu terbayang bukan rasanya ditinggal ayah saat masih kecil? Selain sosok yang mencarikan penghidupan, peran ayah begitu penting bagi pertumbuhan anak. Dengan terpenuhinya rasa kasih sayang dan kebutuhan, pertumbuhan anak akan lebih terjamin. Namun jika sudah tak ada sosok ayah, orang tua asuh seringkali menjadi sosok pengganti.
Dalam agama Islam, anak yatim adalah sebutan bagi anak belum baligh yang ayahnya meninggal dunia. Sedangkan jika yang meninggal adalah ibunya maka disebut piatu. Dan ketika yang meninggal keduanya saat anak belum baligh, sebutannya menjadi anak yatim piatu.
Baik ditinggal ayah maupun ibu, perkembangan anak akan terganggu. Karena peran ayah dan ibu akan saling melengkapi. Jika salah satu sudah tiada tentu peran tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Dengan demikian adanya orang tua asuh akan sangat membantu. Karena keutamaan menyantuni anak yatim akan lebih maksimal jika dibarengi perhatian lain.
Informasi & Konsultasi
Chat WA 0813-1506-4080 KLIK

Selain ada yang menangani secara individu, hampir semua lembaga sosial memiliki program satu ini. Karena keberadaannya akan sangat membantu pertumbuhan anak yatim. Bahkan saat ini program kakak asuh pun mulai digalakan.
Hal tersebut didasari oleh kesadaran anak muda pada agama yang ditandai dengan fenomena hijrah. Adanya mereka menjadi bentuk harapan bagi anak-anak yang kurang beruntung. Baik anak yatim maupun karena faktor lain, adanya kepedulian mereka sangat membantu.
Dan berkaitan dengan program ini, pemerintah telah menetapkan dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun 2017 Pasal 11. Dan isinya adalah sebagai berikut: 1. Mendidik dan Melindungi Anak Setiap orang yang mengambil seorang anak untuk dijadikan anak asuh harus menjamin pendidikannya. Pendidikan ini merupakan bekal masa depan sang anak.